Kisah Orang Terakhir yang Berhasil Melewati Shirath
Posted by: Admin Posted date: 13.24 / comment : 0

Kelak di akhirat, untuk bisa masuk surga setiap orang harus berhasil melewati shirath. Dari hadits terdahulu kita tahu bahwa ada manusia yang melewatinya seperti kecepatan kilat, ada yang seperti angin, ada yang seperti burung terbang.
Yang secepat kilat, mereka golongan yang juga paling cepat sampai di surga. Disusul golongan berikutnya. Hingga sampailah pada orang terakhir yang berhasil melewati shirath dengan susah payah. Bagaimana “perjuangan” orang terakhir itu dan bagaimana kondisinya? Berikut ini kisah lengkapnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ آخِرَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَمْشِي عَلَى الصِّرَاطِ فَيَنْكَبُّ مَرَّةً وَيَمْشِي مَرَّةً وَتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً فَإِذَا جَاوَزَ الصِّرَاطَ الْتَفَتَ إِلَيْهَا فَقَالَ تَبَارَكَ الَّذِي نَجَّانِي مِنْكِ لَقَدْ أَعْطَانِي اللَّهُ مَا لَمْ يُعْطِ أَحَدًا مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ قَالَ فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي فَلَعَلِّي إِنْ أَدْنَيْتُكَ مِنْهَا سَأَلْتَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ وَيُعَاهِدُ اللَّهَ أَنْ لَا يَسْأَلَهُ غَيْرَهَا وَالرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ لَهُ يَعْنِي عَلَيْهِ فَيُدْنِيهِ مِنْهَا ثُمَّ تُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ وَهِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي يَعْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ هَذِهِ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ هِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ أَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبُ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ هَذِهِ الشَّجَرَةُ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ لَهُ عَلَيْهَا فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَيَسْمَعُ أَصْوَاتَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ الْجَنَّةَ الْجَنَّةَ فَيَقُولُ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ قَالَ فَيَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ مَا يَصْرِينِي مِنْكَ أَيْ عَبْدِي أَيُرْضِيكَ أَنْ أُعْطِيَكَ مِنْ الْجَنَّةِ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا مَعَهَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَهْزَأُ بِي وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ قَالَ فَضَحِكَ عَبْدُ اللَّهِ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لَهُ لِمَ ضَحِكْتَ قَالَ لِضَحِكِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لِمَ ضَحِكْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِضَحِكِ الرَّبِّ حِينَ قَالَ أَتَهْزَأُ بِي وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ
Dari Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya yang terakhir kali masuk surga adalah seseorang yang berjalan di atas shirath, sesekali terpeleset, berjalan dan sesekali api menghangusnya. Ketika telah melewati shirath, ia menoleh kepadanya seraya berkata; Maha Suci Yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun dari awal sampai akhir."
Beliau melanjutkan: "Lalu sebuah pohon diangkat untuknya, ia pun melihatnya seraya berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, semoga selalu kepadaKu, jika Aku dekatkan pohon itu kepadamu, maka kamu akan meminta yang lain kepadaKu.
Ia pun berkata; Tidak wahai Rabbku. Dan ia membuat perjanjian kepada Allah untuk tidak meminta yang lainnya kepadaNya sedangkan Rabb adalah Maha Perkasa lagi Maha Tinggi, Dia mengetahui bahwa ia akan meminta kepadaNya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu didekatkan kepadanya kemudian diangkat pohon yang lebih indah dari pohon itu untuknya.
Ia pun berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon itu kepadaku hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu.
Ia berkata lagi; Wahai Rabbku, yang ini aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu, dan ia pun membuat perjanjian kepadaNya, sedangkan Allah mengetahui bahwa ia akan meminta yang lainnya kepadaNya.
Maka pohon itu pun didekatkan kepadanya, lalu diangkatlah sebuah pohon di dekat pintu surga yang lebih indah dari pohon itu untuknya. Ia pun berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaku untuk tidak meminta yang lainnya kepadaKu? Ia pun berkata; Wahai Rabbku, pohon ini saja, aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu, dan ia membuat perjanjian kepadaNya sedangkan Rabb mengetahui bahwa ia akan meminta yang lainnya kepadaNya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya.
Maka pohon itu didekatkan kepadanya lalu ia mendengar suara penghuni surga, ia pun berkata; Wahai Rabbku, surga surga.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu?
Ia pun berkata; Wahai Rabbku, masukkan aku ke surga."
Beliau bersabda: "Maka Allah Azza wa Jalla berfirman: Apalagi yang harus aku singkirkan darimu sehingga tidak memintaKu lagi, wahai hambaKu? Apakah kamu merasa puas jika Aku memberimu surga dunia dan yang sepertinya sekaligus?
Ia bertanya; Apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Pemilik Kemuliaan?"
Perawi berkata; Maka Abdullah tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya kemudian berkata; Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa aku tertawa? Mereka bertanya kepadanya; Mengapa kamu tertawa? Ia menjawab; Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa aku tertawa? Mereka bertanya; Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Karena Rabb tertawa ketika orang itu bertanya, apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Pemilik Kemuliaan." (HR. Ahmad)
[IK/bersamadakwah]
Yang secepat kilat, mereka golongan yang juga paling cepat sampai di surga. Disusul golongan berikutnya. Hingga sampailah pada orang terakhir yang berhasil melewati shirath dengan susah payah. Bagaimana “perjuangan” orang terakhir itu dan bagaimana kondisinya? Berikut ini kisah lengkapnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ آخِرَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ رَجُلٌ يَمْشِي عَلَى الصِّرَاطِ فَيَنْكَبُّ مَرَّةً وَيَمْشِي مَرَّةً وَتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً فَإِذَا جَاوَزَ الصِّرَاطَ الْتَفَتَ إِلَيْهَا فَقَالَ تَبَارَكَ الَّذِي نَجَّانِي مِنْكِ لَقَدْ أَعْطَانِي اللَّهُ مَا لَمْ يُعْطِ أَحَدًا مِنْ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ قَالَ فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي فَلَعَلِّي إِنْ أَدْنَيْتُكَ مِنْهَا سَأَلْتَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ وَيُعَاهِدُ اللَّهَ أَنْ لَا يَسْأَلَهُ غَيْرَهَا وَالرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ لَهُ يَعْنِي عَلَيْهِ فَيُدْنِيهِ مِنْهَا ثُمَّ تُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ وَهِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَأَسْتَظِلَّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبَ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي يَعْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ هَذِهِ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَتُرْفَعُ لَهُ شَجَرَةٌ عِنْدَ بَابِ الْجَنَّةِ هِيَ أَحْسَنُ مِنْهَا فَيَقُولُ رَبِّ أَدْنِنِي مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ أَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا وَأَشْرَبُ مِنْ مَائِهَا فَيَقُولُ أَيْ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنْ لَا تَسْأَلَنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ هَذِهِ الشَّجَرَةُ لَا أَسْأَلُكَ غَيْرَهَا وَيُعَاهِدُهُ وَالرَّبُّ يَعْلَمُ أَنَّهُ سَيَسْأَلُهُ غَيْرَهَا لِأَنَّهُ يَرَى مَا لَا صَبْرَ لَهُ عَلَيْهَا فَيُدْنِيهِ مِنْهَا فَيَسْمَعُ أَصْوَاتَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ الْجَنَّةَ الْجَنَّةَ فَيَقُولُ عَبْدِي أَلَمْ تُعَاهِدْنِي أَنَّكَ لَا تَسْأَلُنِي غَيْرَهَا فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ قَالَ فَيَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ مَا يَصْرِينِي مِنْكَ أَيْ عَبْدِي أَيُرْضِيكَ أَنْ أُعْطِيَكَ مِنْ الْجَنَّةِ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا مَعَهَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَهْزَأُ بِي وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ قَالَ فَضَحِكَ عَبْدُ اللَّهِ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ ثُمَّ قَالَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لَهُ لِمَ ضَحِكْتَ قَالَ لِضَحِكِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تَسْأَلُونِي لِمَ ضَحِكْتُ قَالُوا لِمَ ضَحِكْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِضَحِكِ الرَّبِّ حِينَ قَالَ أَتَهْزَأُ بِي وَأَنْتَ رَبُّ الْعِزَّةِ
Beliau melanjutkan: "Lalu sebuah pohon diangkat untuknya, ia pun melihatnya seraya berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, semoga selalu kepadaKu, jika Aku dekatkan pohon itu kepadamu, maka kamu akan meminta yang lain kepadaKu.
Ia pun berkata; Tidak wahai Rabbku. Dan ia membuat perjanjian kepada Allah untuk tidak meminta yang lainnya kepadaNya sedangkan Rabb adalah Maha Perkasa lagi Maha Tinggi, Dia mengetahui bahwa ia akan meminta kepadaNya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya. Maka pohon itu didekatkan kepadanya kemudian diangkat pohon yang lebih indah dari pohon itu untuknya.
Ia pun berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon itu kepadaku hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu.
Ia berkata lagi; Wahai Rabbku, yang ini aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu, dan ia pun membuat perjanjian kepadaNya, sedangkan Allah mengetahui bahwa ia akan meminta yang lainnya kepadaNya.
Maka pohon itu pun didekatkan kepadanya, lalu diangkatlah sebuah pohon di dekat pintu surga yang lebih indah dari pohon itu untuknya. Ia pun berkata; Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini hingga aku dapat bernaung di bawah naungannya dan meminum airnya.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaku untuk tidak meminta yang lainnya kepadaKu? Ia pun berkata; Wahai Rabbku, pohon ini saja, aku tidak akan meminta yang lainnya kepadaMu, dan ia membuat perjanjian kepadaNya sedangkan Rabb mengetahui bahwa ia akan meminta yang lainnya kepadaNya karena ia melihat sesuatu yang membuat ia tidak bersabar atasnya.
Maka pohon itu didekatkan kepadanya lalu ia mendengar suara penghuni surga, ia pun berkata; Wahai Rabbku, surga surga.
Maka Dia berfirman: Wahai hambaKu, bukankah kamu telah membuat perjanjian kepadaKu bahwa kamu tidak akan meminta yang lainnya kepadaKu?
Ia pun berkata; Wahai Rabbku, masukkan aku ke surga."
Beliau bersabda: "Maka Allah Azza wa Jalla berfirman: Apalagi yang harus aku singkirkan darimu sehingga tidak memintaKu lagi, wahai hambaKu? Apakah kamu merasa puas jika Aku memberimu surga dunia dan yang sepertinya sekaligus?
Ia bertanya; Apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Pemilik Kemuliaan?"
Perawi berkata; Maka Abdullah tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya kemudian berkata; Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa aku tertawa? Mereka bertanya kepadanya; Mengapa kamu tertawa? Ia menjawab; Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Tidakkah kalian bertanya kepadaku mengapa aku tertawa? Mereka bertanya; Mengapa engkau tertawa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Karena Rabb tertawa ketika orang itu bertanya, apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Pemilik Kemuliaan." (HR. Ahmad)
[IK/bersamadakwah]

About Admin
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Seorang muslimah yang baru saja menikah bertanya kepada Syaikh Ahmad Kutty tentang cara bertaubat dari zina yang ia lakukan sebelum menika...
-
Dalam Islam, berkeluarga bukanlah sekedar mengejar kebahagiaan dunia dan memenuhi kebutuhan biologis. Lebih dari itu, keluarga di dalam I...
-
Ketika seorang muslim berhadats besar (junub), maka ia wajib mandi agar kembali suci. Berikut ini tata cara mandi wajib sesuai tuntunan Ra...
-
Kelak di akhirat, untuk bisa masuk surga setiap orang harus berhasil melewati shirath. Dari hadits terdahulu kita tahu bahwa ada manusia y...
-
Rasulullah mengajarkan banyak doa yang indah dan mustajabah. Salah satunya adalah doa perlindungan dari murka dan siksa Allah ini. اللَّ...
-
Judul Buku : Tak Kenal Maka Ta'aruf Penulis : Asri Widiarti Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Cetakan Ke : 1 Tahun Terbit...
-
“Ustadzah itu begini dan begitu...” kata itu tertulis pada sebuah kertas yang ditaruh di atas tempat tidur teman saya. Sesaat setelah mem...
-
Sejumlah pria dilaporkan memasuki masjid di Nouackchott, Mauritania, mengambil mushaf Al Qur’an dan kemudian menyobeknya. Bahkan menurut I...
-
Terkadang, dalam hidup ini, ada wanita shalihah yang berpisah dengan suaminya. Baik karena bercerai atau suaminya meninggal dunia. Lalu, w...
-
Nifaq atau kemunafikan adalah penyakit yang sangat berbahaya, sehingga para sahabat yang sangat kuat keimanannya pun takut jika dirinya di...
Comments
LINK
http://www.bersamadakwah.com/
- AL-QUR'AN TRANSLATION in MULTI-LANGUAGES
- Al- Qur'an Online
- Al-Qur'an Explorer
- Download Tafsir Ibnu Katsir
- Hadits Online
- ISLAM EVENTS
- ISLAM TOMORROW
- As-Sunnah ME
- An-Nashihah
- Al-Furqon
- Tuntunan Sholat
- Ibnu Taimiyyah
- Syi'ah
- Negara Islam Indonesia
- Islam Jama'ah (LDII)
- Majelis Tafsir Al-qur'an (MTA)
- Hizbut Tahrir
- Ka'bah Real Time
- Arah Qiblat
- Konversi Masehi - Hijriyah
- Kurs Dinar & Dirham
- Software Warisan (Aplikasi)
- Software Warisan (Pascal)
- Keruntuhan Teori Evolusi
- Komunitas Open Source
- Iptek
- OKE
- Fisika Asyik
- Web Kimia Indonesia
- Website Pendidikan
- Crayon Pedia
About Me
Flickr Stream
Latest
Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah
Tidak ada komentar: