Wanita Dunia Berkualitas Surga
Posted by: Admin Posted date: 13.46 / comment : 0
Lelaki suci itu termangu sedih. Wajah langitnya memudarkan rona duka. Hati beningnya tertusuk-tusuk. Ia seakan tak percaya saat para wanita penghuni griya kenabian itu meminta sesuatu yang justru dijauhinya. Duka yang membuncah membuat lelaki pamungkas segenap nabi itu bahkan tidak berkenan menemui para sahabatnya untuk beberapa saat. Abu Bakar dan Umar bin Khatab pun tak kuasa menemuinya.
Tak lama berselang, lelaki mulia itu memperkenankan kedua sahabat sekaligus mertuanya itu menemuinya. Saat itu, kekasih Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut sedang dikelilingi oleh semua belahan jiwanya, tak terkecuali Aisyah putri Abu Bakar dan Hafshah putri Umar bin Khatab. Para wanita itu diam membisu. Mereka tak kuasa menatap wajah teduh suami yang sedang tersaput mendung. Suasana begitu hening.
Sejurus kemudian, lelaki bergelar Al Amin itu menatap dalam-dalam wajah Abu Bakar dan Umar bin Khatab seraya berkata, “Bidadari duniaku ini sedang meminta tambahan nafkah dariku.” Dengan segera wajah kedua sahabat tersebut merona merasa malu. Maka, bangkitlah kedua sahabat tersebut pada masing-masing buah hatinya sambil menghardik, “Apakah kalian menuntut Rasulullah dengan sesuatu yang tidak dimilikinya?”
Kedua wanita berkelas surga itu serempak menjawab, “Sesungguhnya demi Allah, setelah permintaan kali ini, kami tidak akan menuntut Rasulullah dengan sesuatu yang tidak ada padanya.” Mendengar jawaban putri-putrinya itu, kedua sahabat yang bermaksud akan memukul putrinya, segera dicegah Rasulullah. Dengan penuh kasih, Rasulullah berkata, “Mereka tidak layak engkau perlakukan seperti itu.”
Tidak lama kemudian, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat tentang perkara memilih. Karena itu, Rasulullah bergegas menemui Aisyah dan kemudian bersabda, “Sesungguhnya aku akan mengingatkanmu tentang sesuatu, namun aku tidak ingin engkau tergesa-gesa memutuskan sebelum engkau bermusyawarah dengan kedua orangtuamu.” Aisyah pun bertanya, “Apa itu?”
Maka Rasulullah pun membacakan ayat yang baru turun, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, ‘Jika kamu menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka kemarilah untuk kuberikan mutah dan akan aku ceraikan kamu dengan cara yang sebaik-baiknya. Dan jika kamu memilih Allah dan RasulNya serta kebahagiaan dunia akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.’” (QS. Al Ahzab : 28-29)
Begitu Rasulullah selesai membacakan ayat tersebut, Aisyah langsung menjawab, “Buat apa aku harus bermusyawarah dengan orangtuaku tentang perkara ini? Karena sudah pasti aku lebih memilih Allah, RasulNya dan kebahagiaan akhirat. Dan aku memintamu untuk tidak menyampaikan jawabanku ini kepada istri-istrimu yang lain.”
Sesungguhnya, kisah indah ini menjelaskan bahwa istri-istri Rasul adalah wanita biasa seperti Anda. Dan Abu Bakar dan Umar bin Khatab adalah lelaki biasa seperti suami atau ayah Anda. Mereka hidup dengan segala perasaan, kecenderungan, dan tabiat kemanusiaan yang sama dengan kita. Namun saat Anda bisa seperti istri-istri Rasul yang lebih memilih Allah dan RasulNya, maka Anda berpeluang besar juga untuk bisa menjadi wanita dunia yang berkualitas surga. []
Tak lama berselang, lelaki mulia itu memperkenankan kedua sahabat sekaligus mertuanya itu menemuinya. Saat itu, kekasih Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut sedang dikelilingi oleh semua belahan jiwanya, tak terkecuali Aisyah putri Abu Bakar dan Hafshah putri Umar bin Khatab. Para wanita itu diam membisu. Mereka tak kuasa menatap wajah teduh suami yang sedang tersaput mendung. Suasana begitu hening.
Sejurus kemudian, lelaki bergelar Al Amin itu menatap dalam-dalam wajah Abu Bakar dan Umar bin Khatab seraya berkata, “Bidadari duniaku ini sedang meminta tambahan nafkah dariku.” Dengan segera wajah kedua sahabat tersebut merona merasa malu. Maka, bangkitlah kedua sahabat tersebut pada masing-masing buah hatinya sambil menghardik, “Apakah kalian menuntut Rasulullah dengan sesuatu yang tidak dimilikinya?”
Kedua wanita berkelas surga itu serempak menjawab, “Sesungguhnya demi Allah, setelah permintaan kali ini, kami tidak akan menuntut Rasulullah dengan sesuatu yang tidak ada padanya.” Mendengar jawaban putri-putrinya itu, kedua sahabat yang bermaksud akan memukul putrinya, segera dicegah Rasulullah. Dengan penuh kasih, Rasulullah berkata, “Mereka tidak layak engkau perlakukan seperti itu.”
Tidak lama kemudian, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat tentang perkara memilih. Karena itu, Rasulullah bergegas menemui Aisyah dan kemudian bersabda, “Sesungguhnya aku akan mengingatkanmu tentang sesuatu, namun aku tidak ingin engkau tergesa-gesa memutuskan sebelum engkau bermusyawarah dengan kedua orangtuamu.” Aisyah pun bertanya, “Apa itu?”
Maka Rasulullah pun membacakan ayat yang baru turun, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, ‘Jika kamu menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka kemarilah untuk kuberikan mutah dan akan aku ceraikan kamu dengan cara yang sebaik-baiknya. Dan jika kamu memilih Allah dan RasulNya serta kebahagiaan dunia akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.’” (QS. Al Ahzab : 28-29)
Begitu Rasulullah selesai membacakan ayat tersebut, Aisyah langsung menjawab, “Buat apa aku harus bermusyawarah dengan orangtuaku tentang perkara ini? Karena sudah pasti aku lebih memilih Allah, RasulNya dan kebahagiaan akhirat. Dan aku memintamu untuk tidak menyampaikan jawabanku ini kepada istri-istrimu yang lain.”
Sesungguhnya, kisah indah ini menjelaskan bahwa istri-istri Rasul adalah wanita biasa seperti Anda. Dan Abu Bakar dan Umar bin Khatab adalah lelaki biasa seperti suami atau ayah Anda. Mereka hidup dengan segala perasaan, kecenderungan, dan tabiat kemanusiaan yang sama dengan kita. Namun saat Anda bisa seperti istri-istri Rasul yang lebih memilih Allah dan RasulNya, maka Anda berpeluang besar juga untuk bisa menjadi wanita dunia yang berkualitas surga. []

About Admin
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Seorang muslimah yang baru saja menikah bertanya kepada Syaikh Ahmad Kutty tentang cara bertaubat dari zina yang ia lakukan sebelum menika...
-
Dalam Islam, berkeluarga bukanlah sekedar mengejar kebahagiaan dunia dan memenuhi kebutuhan biologis. Lebih dari itu, keluarga di dalam I...
-
Ketika seorang muslim berhadats besar (junub), maka ia wajib mandi agar kembali suci. Berikut ini tata cara mandi wajib sesuai tuntunan Ra...
-
Kelak di akhirat, untuk bisa masuk surga setiap orang harus berhasil melewati shirath. Dari hadits terdahulu kita tahu bahwa ada manusia y...
-
Rasulullah mengajarkan banyak doa yang indah dan mustajabah. Salah satunya adalah doa perlindungan dari murka dan siksa Allah ini. اللَّ...
-
Judul Buku : Tak Kenal Maka Ta'aruf Penulis : Asri Widiarti Penerbit : Era Adicitra Intermedia, Solo Cetakan Ke : 1 Tahun Terbit...
-
“Ustadzah itu begini dan begitu...” kata itu tertulis pada sebuah kertas yang ditaruh di atas tempat tidur teman saya. Sesaat setelah mem...
-
Sejumlah pria dilaporkan memasuki masjid di Nouackchott, Mauritania, mengambil mushaf Al Qur’an dan kemudian menyobeknya. Bahkan menurut I...
-
Terkadang, dalam hidup ini, ada wanita shalihah yang berpisah dengan suaminya. Baik karena bercerai atau suaminya meninggal dunia. Lalu, w...
-
Nifaq atau kemunafikan adalah penyakit yang sangat berbahaya, sehingga para sahabat yang sangat kuat keimanannya pun takut jika dirinya di...
Comments
LINK
http://www.bersamadakwah.com/
- AL-QUR'AN TRANSLATION in MULTI-LANGUAGES
- Al- Qur'an Online
- Al-Qur'an Explorer
- Download Tafsir Ibnu Katsir
- Hadits Online
- ISLAM EVENTS
- ISLAM TOMORROW
- As-Sunnah ME
- An-Nashihah
- Al-Furqon
- Tuntunan Sholat
- Ibnu Taimiyyah
- Syi'ah
- Negara Islam Indonesia
- Islam Jama'ah (LDII)
- Majelis Tafsir Al-qur'an (MTA)
- Hizbut Tahrir
- Ka'bah Real Time
- Arah Qiblat
- Konversi Masehi - Hijriyah
- Kurs Dinar & Dirham
- Software Warisan (Aplikasi)
- Software Warisan (Pascal)
- Keruntuhan Teori Evolusi
- Komunitas Open Source
- Iptek
- OKE
- Fisika Asyik
- Web Kimia Indonesia
- Website Pendidikan
- Crayon Pedia
About Me
Flickr Stream
Latest
Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah
Tidak ada komentar: